• This is Slide 1 Title

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 2 Title

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • This is Slide 3 Title

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML and replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

HABIB Munzir Al-Musawa Wafat



HABIB Munzir Al-Musawa meninggal pada Minggu sore, 15 September 2013, dalam usia 40 tahun. Jauh sebelum meninggal, Munzir telah meramalkan dirinya akan wafat pada usia 40 tahun.

Kisah tentang batas usia Habib Munzir diungkapkan Subhan Muhammad, salah satu jemaah yang sering hadir dalam pengajian yang digelar Majelis Rasulullah. "Dalam ceramahnya sekitar tahun 2010, beliau pernah mengungkapkan bahwa usianya hanya akan mencapai 40 tahun," kata Subhan kepada Tempo, Senin, 16 September 2013.

Subhan bercerita, ketika itu dirinya hadir dalam majelis malam Selasa yang biasa digelar Majelis Rasulullah di Masjid Al-Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan. Di tengah-tengah tausiah, Habib Munzir bercerita tentang kerinduannya pada Rasulullah saw. "Beliau mengungkapkan dirinya sering bertemu Nabi dalam mimpi," kata pria yang bekerja di perusahaan desain interior ini.

Perjumpaannya dengan Nabi ini juga diceritakan langsung Habib Munzir dalam milis Majelis Rasulullah pada Senin, 4 Januari 2010. Berikut ini tulisan Habib Munzir dalam posting-an berjudul "Habibana Pamit dan Wasiat":

Aku teringat mimpiku beberapa minggu yg lalu, aku berdiri dg pakaian lusuh bagai kuli yg bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : “semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai munzir, aku lebih tak tega lagi…, kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah…


Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia (Habib Umar bin Hafidz), seraya berkata: kalau aku bisa keluar dan masuk kesini kapan saja, tapi engkau wahai Munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia..


Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, “masuklah.. kau sudah kelelahan.., kau tak punya rumah di dunia(memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah) , tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah disini bersamaku.., serumah denganku.., seatap dengan ku…, makan dan mium bersamaku .. masuklah,,,


Lalu aku berkata : lalu bagaimana dg Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab dibelakangku : wafatmu akan membangkitkan ribuan hati utk meneruskan cita citamu,..!!, masuklah,,,! Lalu malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata : mari… kuantar kau masuk.. mari…Maka kutepis tangannnya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru mulia saya…, maka Rasul saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku..


Aku terbangun…


Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak bertentuk kecuali hanya cahaya, ia memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as. Kukatakan padanya : belum… belum.. aku masih ingin bakti pada guru muliaku.. pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja.


Tahun 1993 aku bermimpi berlutut dikaki Rasul saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepu pundakku… tenang dan sabarlah..sebelum usiamu mencapaii 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku.

Allahumma Sholli Wasallim alaa sayyidinaa Muhammad

Lirik Padhang Bulan


Bismillah, dikesempatan ini kami tampilkan syair "PADHANG BULAN" Karya Habib Muhammad Lutfi Bin Yahya "Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah" yang merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama Organisasi Islam Terbesar DUNIA. Syair Padhang Bulan merupakan karya yang fonomental di pulau jawa karena memakai bahasa daerah kami yang bermakna indah dan petuah tasyawuf, selain itu dalam syair ini terdapat bacaan sholawat juga berikut ini .

 اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ
Artinya : "Ya Allah semoga Engkau memberikan Rahmat dan keselamatan atas Junjungan kami dan pemimpin kami Nabi Muhammad SAW, sesuai jumlah bilangan ilmu Allah SWT, Rahmat dan kesejahteraan yang kekal, sekekal kekuasaan Allah SWT

Biasakanlah membaca sholawat ini meskipun seminggu sekali, "Barang siapa yang membiasakan membaca tiap jum’at 1.000 x niscaya keselamatan di dunia dan di Akherat" Al Hadist


Untuk Link Downloadnya : Kami Ambilkan dari dari Album Nawa Kartika Muda yang Indah : Padang Bulan.mp3

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ
 عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ

Padang bulan, padange koyo rino.
Rembulane sing ngawe-awe
Ngelengake, ojo turu sore.
[E... Kene tak critani, kanggo sebo mengko sore]


Lamun wong tuwo, lamun wong tuwo kliru ngimpine…
Alamat bakal, alamat bakal getun mburine…

Wong tuwo loro kundur ing ngarso pengeran…
Anak putune rame-rame rebutan warisan… 

Wong tuwo loro ing njero kubur anyandhang susah…
Sebab mirsani putra putrine ora ibadah…

Wong tuwo loro ing njero kubur anyandhang susah…
Sebab mirsani putra putrine do pecah belah…
Kang den arep-arep yoiku turune rohmah…
Jebul kang teko, jebul kang teko nambahi fitnah…


Iki dino ojo lali lungo ngaji, Takon marang kyai guru kang pinuji…
Iki dino ojo lali lungo ngaji, Takon marang kyai guru kang pinuji…
Enggal siro ora gampang kebujuk setan…
Insyaallah kito menang lan kebejan…


Jaman kepungkur, ana jaman jaman buntutan
Esuk-esuk, rame-rame luru ramalan
Gambar kucing, dikira gambar macan
Bengi diputer, Bengi puter metu wong edan


Kurang puas, Kurang puas luru ramalan
Wong ora waras 2X dadi takonan
Kang ditakoni, ngguyu cekaka’an
Jebul kang takon 2x wis ketularan


Karepe ratu, Karepe ratu methune pethel
terus ngguya ngguyu najan atine ronte
metu jimpil mung plompang plompong
direwangi munggah gunung
wira wiri akhire dlombong


Mumet gundule, Mumet gundule mung ngyowang ngyawang
enthek kantonganne banjur ngedhol bati sak kandang
bojo loro mikir jaluk kerok-an
sodrone setres , tungkrang tungkrong
mung ingkrang ingkrang.