PETUNJUK RASULULLAH DALAM BERPUASA

Petunjuk puasa dari Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk yang paling sempurna, paling mengena dalam mencapai maksud, serta paling mudah penerapannya bagi segenap jiwa. 

Di antara petunjuk puasa dari Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan adalah:
Memperbanyak melakukan berbagai macam ibadah. Jibril'alaihis salam senantiasa membacakan Al-Qur'anul Karim untuk beliau pada bulan Ramadhan; beliau juga memperbanyak sedekah, kebajikan, membaca Al-Qur'anul Karim, shalat, dzikir, i'tikaf dan bahkan beliau mengkhususkan beberapa macam ibadah pada bulan Ramadhan, hal yang tidak beliau lakukan pada bulan-bulan lain. 

Nabi Muhammad SAW menyegerakan berbuka dan menganjurkan demikian, beliau makan sahur dan mengakhirkannya, serta menganjurkan dan memberi semangat orang lain untuk melakukan hal yang sama. Beliau menghimbau agar berbuka dengan kurma, jika tidak mendapatkannya maka dengan air. 

Nabi Muhammad SAW melarang orang yang berpuasa dari ucapan keji dan caci-maki. Sebaliknya beliau memerintahkan agar ia mengatakan kepada orang yang mencacinya, "Sesungguhnya aku sedang puasa." 

Jika beliau  melakukan perjalanan di bulan Ramadhan, terkadang beliau meneruskan puasanya dan terkadang pula berbuka. Dan membiarkan para sahabatnya memilih antara berbuka atau puasa ketika dalam perjalanan. Beliau r pernah mendapatkan fajar dalam keadaan junub sehabis menggauli isterinya maka beliau segera mandi setelah terbit fajar dan tetap berpuasa. 

Termasuk petunjuk Nabi Muhammad SAW adalah membebaskan dari qadha' puasa bagi orang yang makan atau minum karena lupa, dan bahwasanya Allah I-lah yang memberinya makan dan minum. 

Dan dalam riwayat shahih disebutkan bahwa beliau bersiwak dalam keadaan puasa. Imam Ahmad meriwayatkan bahwasanya Rasulullah r menuangkan air di atas kepalanya dalam keadaan puasa. Beliau juga melakukan istinsyaq (menghiup air ke dalam hidung) serta berkumur dalam keadaan puasa. Tetapi beliau melarang orang berpuasa melakukan istinsyaq secara berlebihan. (Lihat kitab Zaadul Ma'ad fi Hadyi Khairil 'Ibaad, I/320-338)

Related Posts:

  • Kelompok-kelompok Manusia Dalam Berpuasa BERBUKA PUASA AGAR KUAT MELAKUKAN UMRAH BAGI MUSAFIR Pertanyaan.SyaikhMuhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : "Seorang musafir (dalamperjalanan) ketika sampai di Mekkah dalam keadaan berpuasa, bolehkah iaberbuka pu… Read More
  • Rukun Puasa Rukun puasa, baik puasa wajib ataupun sunat adalah : Niat di waktu malam antara maghrib sampai sebelum subuh setiap hari dalam puasa wajib (puasa Ramadlan/puasa qodo/puasa nadzar/puasa kifarat). Tempatnya niat adalah di … Read More
  • Tata Cara dan Tuntunan Shalat Tarawih Salah satu shalat sunnah yang pelaksanaanya disunatkan dilakukan secara berjamaah adalah shalat tarawih. Jika ditilik dari asal kata, arti shalat tarawih adalah pendinginan atau penyegaran. Pendinginan dari apa ? Para sah… Read More
  • Derajat Hadist Sholat Tarawih 23 Raka'at Hadits Pertama "Artinya: Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Nabi Shallahu 'alaihi wa sallam, shalat di bulan Ramadlan dua puluh raka'at, [Hadits riwayat : Ibnu AbiSyaibah, Abdu bin Humaid, Thabrani di kitabnya Al-Mu'jam K… Read More
  • Syarat Wajib Puasa Syarat wajib puasa Ramadhan adalah : Islam atau pernah memeluk Islam, sehingga wajib juga berpuasa bagi orang yang murtad, walaupun puasanya tidak sah. Taklif artinya berakal dan balig, maka tidak wajib puasa bagi a… Read More

0 komentar:

Posting Komentar