PELAJARAN DARI TIPU DAYA IBLIS


Kisah Iblis begitu banyak diceritakan dalam al-Quran. 
Pesannya sangat jelas kepada kita, orang Muslim: jangan contoh perilaku Iblis! Dia memang pintar, tapi licik, durhaka dan berani menantang Tuhan. Satu lagi: dalam menyesatkan manusia, Iblis menggunakan cara-cara yang halus dan canggih. Kata-katanya menawan. Iblis tidak membentak-bentak Adam dan Hawa. Iblis bermuka manis, bertutur kata lembut dan sopan

Kesalahan Iblis bukan karena ia tak tahu atau tak berilmu. Kesalahannya karena ia membangkang. (QS 2:34, 15:31, 20:116). Iblis sombong dan menganggap dirinya hebat (QS 2:34, 38:73, 38:75). Allah berfirman: Dia adalah dari golongan jin, maka ia durhaka terhadap perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain kepada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim (QS 18:50). Maka Iblis juga sudah bertekad: Sungguh akan kuhalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Akan kudatangi mereka dari arah depan dan belakang, dari sebelah kanan dan kiri mereka! (QS 7:16-17)

Di sinilah talbis Iblis (tipu daya Iblis) dapat terjadi. Yang haq dipromosikan sebagai kebatilan, dan yang bathil dikampanyekan sebagai al-haq. Banyak motif para pelaku talbis Iblis. Bisa karena memang ada kesombongan, ada penyakit membangkang kepada Allah

Peradaban Barat memang bukan menolak agama dan menolak kebaradaan Tuhan, tetapi, tidak memberi peran yang penting kepada Tuhan dan agama dalam sistem berpikir mereka. Itu yang dikatakan Muhammad Asad dalam bukunya�Islam at The Crossroads : Western Civilization does not strictly deny God, but has simply no room and no use for Him in its present intellectual system. (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads,�(Kuala Lumpur: The Other Press).

Logika membuang Tuhan dari nilai-nilai kehidupan inilah yang mudah kita jumpai pada pihak penyelenggara dan pendukung kontes kecantikan sejenis Miss World. Alasan yang senantiasa dikemukakan adalah untuk keuntungan popularitas dan peningkatan pariwisata. Tidak ada kriteria yang pasti, mana tubuh yang boleh dibuka atau ditutup. Itu tergantung budaya, tergantung situasi. Tidak ada ukuran yang pasti mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh.

Karena itulah, kita diseru oleh Allah SWT: Wahai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam secara kaffah, dan jangan sekali-kali mengikuti garis-garis setan. Sesungguhnya setan adalah musuhmu yang nyata. (QS 2:208).

Jadi, jika mau selamat dari tipu daya Iblis, maka kita diimbau agar masuk ke dalam Islam secara kaffah. Jangan tanggung-tanggung jadi orang Muslim! Jangan bersikap seperti Iblis! Hanya mau menerima hal-hal tertentu yang disukainya, tetapi menolak aturan-aturan Allah yang tidak disukai atau dianggap merugikan dirinya!

Tapi, kita manusia, yang bisa khilaf dan lupa. Jika kita sempat tergoda Iblis atau setan, terjebak dalam tipudayanya, segeralah kita ingat Allah, bertobat! Manusia yang baik, bukan tidak pernah salah dan dosa, tetapi manusia yang segera sadar akan kesalahannya. Itulah yang dilakukan oleh Adam a.s. Jangan seperti Iblis! Sudah berbuat salah, tidak mengaku salah, tapi malah membangkang dan berani menantang Tuhan.Na?udzublillahi min dzalika

0 komentar:

Posting Komentar