Suaraku.net - Candi Borobudur adalah candi kuno peninggalan agama Budha pada masa Dynasti Syailendra,yang diarsiteki oleh GUNDHADHARMA dan dibangun sebagai tempat semedi,atau untuk mengheningkan cipta.
Nama Borobudur
dari kata Boro dan Budur, Boro
berarti kuil atau candi, dari bahasa sansekerta "Byara".Sedangkan
Budur mengigatkan kita pada bahasa bali yaitu "Beduhur"
berarti di atas bukit.
Stupa yang ada di candi BOROBUDUR
Borobudur sesuai dengan
konsep agama Budha merupakan replika daripada alam semesta. Candi Borobudur
tidak mempunyai ruangan di dalamnya. Kita hanya dapat melihat dan mengaguminya
dengan berjalan mengelilingi candi tersebut yang disebut
"Pradaksina"(berjalan dari arah kanan).Menurut agama Budha berarti
memberikan penghormatan pada roh-roh baik.
Bangunan candi Borobudur terdiri dari tiga bagian yang besar.
Bagian ke-1 dinamakan "KAMADHATU" yang menggambarkan alam
kehidupan manusia yang sudah dapat mengendalikan hawa nafsu dilambangkan oleh
bagian pondasi.
Bagian ke-2 dinamakan "RUPADHATU" menggambarkan alam kehidupan manusia yang sudah dapat mengendalikan hawa nafsu akan tetapi masih terikat oleh bentuk.
Bagian ke-3 dinamakan "ARUPADHATU" yang menggambarkan alam nirwana atau "Sunyata",dilambangkan tiga teras berbentuk lingkaran.
Di relung-relung pada tingkat Rupadhatu terdapat
arca sebanyak 432 buah,yang disebut "Dyani Budha" yang mempunyai
sikap tangan yang berbeda.Sikap ini disebut "MUDRA".
Pada sisi sebelah Timur disebut "Aksobya" dengan sikap tangan Bumi Sparsa yang melambangkan kekuatan iman.
Pada sisi sebelah Timur disebut "Aksobya" dengan sikap tangan Bumi Sparsa yang melambangkan kekuatan iman.
Sisi sebelah Selatan disebut "Ratna
Sambawa" dengan sikap tangan Wara Mudra melambangkan cinta kasih.
Sisi sebelah Barat disebut "Amitaba"
dengan sikap tangan Dyana Mudra melambangkan sedang bersemedi atau
meditasi
Sisi sebelah Utara disebut "Amogasidha"
dengan sikap tangan Abhaya Mudra melambangkan tidak takut terhadap bahaya.
Mengikuti urutan Pradakshina yaitu gerakan
mengelilingi searah jarum jam dimulai dari sisi Timur, maka mudra
arca-arca buddha di Borobudur adalah:
Arca
|
Mudra
|
Melambangkan
|
Dhyani Buddha
|
Arah Mata Angin
|
Lokasi Arca
|
Bhumisparsa mudra
|
Memanggil bumi sebagai saksi
|
Timur
|
Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu
sisi timur
|
||
Wara mudra
|
Kedermawanan
|
Selatan
|
Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu
sisi selatan
|
||
Dhyana mudra
|
Semadi atau meditasi
|
Barat
|
Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu
sisi barat
|
||
Abhaya mudra
|
Ketidakgentaran
|
Utara
|
Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu
sisi utara
|
||
Witarka mudra
|
Akal budi
|
Tengah
|
Relung di pagar langkan baris kelima (teratas) Rupadhatu
semua sisi
|
||
Dharmachakra mudra
|
Pemutaran roda dharma
|
Tengah
|
Di dalam 72 stupa di 3 teras melingkar Arupadhatu
|
Kabut mistis
borobudur
Candi Borobudur dibangun di atas bukit dengan bentuk piramida berundak. Candi
ini terbuat dari susunan batu andesit yang jumlahnya lebih dari 2.000.000 blok
batu. Apabila kita perhatikan lebih jauh candi ini berbentuk stupa akan tetapi
bila kita mendekatinya,terlihat dua benda atau gaya bangunan. bangunan atas
berbentuk stupa induk berlandaskan tiga teras bulat,gaya ini menggambarkan gaya
arsitektur India. Sedangkan bagian bawah merupakan bangunan piramida
berundak,berbentuk persegi berbentuk banyak.Bentuk ini menggambarkan gaya
arsitektur Jawa,akan tetapi dua bangunan tersebut merupakan satu kesatuan,dan
keseluruhannya menyerupai stupa.
Untuk dapat melihat kabut mistis
borobudur ini kita bisa melihatnya dengan menuju lokasi yang bernama bukit
Stumbu. bukit ini terletak di desa Karangrejo, sekitar
2,5 km sebelah barat daya Borobudur, Magelang. Untuk sampai ke lokasi tersebut
dari kota Yogyakarta kita harus sudah berjalan maksimal pukul 4 pagi menuju
candi Borobudur yg dapat ditmpuh selama 45 menit-1 jam.
Setelah sampai
candi Borobudur (pertigaan candi Borobudur) lalu belok kanan, ikuti jalan itu
sekitar menempuh 2km akan ada toko material pasir dan besi dan tidak jauh dari
toko material tersebut terdapat gang kecil yang ada tulisannya bukit Stumbu
ikuti jalan tersebut karna sudah banyak papan petunjuk jalannya.
Pesan, turunkan
kecepatan kendaraan anda disini karena papan petunjuknya menggunakan sebilah
papan kecil, jika mata tidak jeli, anda akan kesasar seperti saya dan jika anda
yakin tersesat, jangan malu bertanya kepada orang2 yang ada dijalan .
Setelah melewati jalan desa yg berliku-liku,
di kanan jalan akan ada tempat untuk parkir kendaraan anda. perjalanan masih 20
menit lagi dari tempat parkir. anda akan mendaki bukit. jangan lupa untuk
MEMBAWA SENTER karna perjalanan naik bukit gelap dan hanya titik2 tertentu saja
yang ada lampu. Jangan Lupa HATI-HATI MELANGKAH karena jalur pendakian agak
licin dan sempit.
(untuk mendapatkan foto kabut mistis yang bagus kata
warga disini bisa datang di antara bulan juni-september)
0 komentar:
Posting Komentar