Penderita gangguan pada tulang seperti osteroporosis dan osteoarthritis
dianjurkan untuk tetap berolahraga. Pasalnya, menurut dr Inggriani
Husen, spesialis kedokteran olahraga olahraga justru dapat meningkatkan
kondisi kesehatan penderita osteoporosis dan osteoarthritis.
"Tidak olahraga justru akan membuat penyakit mereka lebih parah. Jadi meski mengalami gangguan osteoporosis atau osteoarthritis sebaiknya olahraga tetap dilakukan," ujar dr yang akrab disapa Inge pada temu media "Exercise is Medicine" yang dihelat Coca Cola di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Namun Inge menjelaskan bahwa tidak semua jenis olahraga aman dilakukan penderita gangguan tulang dan sendi ini. Jenis olahraga yang dianjurkan pun berbeda pada penderita osteoporosis dan osteoarthritis.
Seperti diketahui kondisi osteoporosis terjadi karena seiring dengan bertambahnya usia, tulang mengalami kerapuhan. Sedangkan osteoarthritis menggambarkan adanya peradangan pada sendi.
"Olahraganya tentu berbeda. Kalau osteoporosis harus ada tekanan atau beban sehingga tulang dirangsang untuk tumbuh. Sedangkan osteoarthritis kalau ada tekanan justru memicu nyeri. Sehingga tekanannya harus dimodifikasi," imbuhnya.
Ia mencontohkan, olahraga berenang atau sepeda cocok dilakukan penderita osteoarthritis karena tidak terlalu berat dan membebani bagian sendinya. Namun, pada penderita osteoporosis, olahraga ini tidak dianjurkan.
"Latihan beban bisa dilakukan penderita osteoporosis tapi derajat untuk mengangkatnya mungkin di bawah 60 derajat. Atau bisa juga dengan jogging, intinya jangan yang memicu adanya benturan," lanjutnya.
Meski demikian jenis olahraga yang dilakukan masing-masing pasien bisa disesuaikan dengan kemampuannya. Oleh karena itu penting bagi dokter memberikan resep olahraga yang sesuai bagi masing-masing pasien.
"Kita nggak bisa paksain pasien yang nggak bisa berenang kita minta untuk berenang. Jadi memang disesuaikan dengan kondisi pasiennya. Akan lebih baik jika pasien mengonsultasikannya secara langsung ke dokter spesialis olahraga," pungkasnya.
"Tidak olahraga justru akan membuat penyakit mereka lebih parah. Jadi meski mengalami gangguan osteoporosis atau osteoarthritis sebaiknya olahraga tetap dilakukan," ujar dr yang akrab disapa Inge pada temu media "Exercise is Medicine" yang dihelat Coca Cola di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Namun Inge menjelaskan bahwa tidak semua jenis olahraga aman dilakukan penderita gangguan tulang dan sendi ini. Jenis olahraga yang dianjurkan pun berbeda pada penderita osteoporosis dan osteoarthritis.
Seperti diketahui kondisi osteoporosis terjadi karena seiring dengan bertambahnya usia, tulang mengalami kerapuhan. Sedangkan osteoarthritis menggambarkan adanya peradangan pada sendi.
"Olahraganya tentu berbeda. Kalau osteoporosis harus ada tekanan atau beban sehingga tulang dirangsang untuk tumbuh. Sedangkan osteoarthritis kalau ada tekanan justru memicu nyeri. Sehingga tekanannya harus dimodifikasi," imbuhnya.
Ia mencontohkan, olahraga berenang atau sepeda cocok dilakukan penderita osteoarthritis karena tidak terlalu berat dan membebani bagian sendinya. Namun, pada penderita osteoporosis, olahraga ini tidak dianjurkan.
"Latihan beban bisa dilakukan penderita osteoporosis tapi derajat untuk mengangkatnya mungkin di bawah 60 derajat. Atau bisa juga dengan jogging, intinya jangan yang memicu adanya benturan," lanjutnya.
Meski demikian jenis olahraga yang dilakukan masing-masing pasien bisa disesuaikan dengan kemampuannya. Oleh karena itu penting bagi dokter memberikan resep olahraga yang sesuai bagi masing-masing pasien.
"Kita nggak bisa paksain pasien yang nggak bisa berenang kita minta untuk berenang. Jadi memang disesuaikan dengan kondisi pasiennya. Akan lebih baik jika pasien mengonsultasikannya secara langsung ke dokter spesialis olahraga," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar